Setelah 46 Tahun

Edisi: 2 Apri / Tanggal : 2023-04-02 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :


46 tahun, 2.027 tulisan, 1,5 juta kata, 15 jilid buku—dan rubrik Catatan Pinggir di majalah Tempo pun beristirahat. Saya memutuskan untuk tak akan menuliskannya lagi tiap minggu.
Tentu ada yang bisa disyukuri dan ada yang bisa disesali dari kerja terus-menerus itu. Tapi yang saya capai pada akhirnya terbatas.
Batas pertama pada niat. Batas kedua pada kemampuan. Saya tak berniat jadi penulis Catatan Pinggir sampai titik darah penghabisan. Ada saat berhenti. Saya memilih menentukan saat itu pada usia 82 ini, kira-kira sebelum saya mulai tak mampu lagi menyajikan percakapan yang menarik dan penting—sebelum saya hanya bisa mengulang-ulang.  
Batas ketiga para pembacanya. 
Pada dasarnya Catatan Pinggir sebuah undangan ke dalam percakapan. Tapi tentu saja saya tak bisa memperkirakan bagaimana pembaca akan ikut membentuk percakapan itu. Dan, ketika selama hampir setengah abad hadir generasi-generasi baru pembaca, perkiraan itu makin tak mudah. 
Saya tak bisa berharap akan berkomunikasi lancar dengan satu-dua generasi yang tak mengalami yang saya alami sebelum Tempo terbit di tahun 1971—sejarah politik, sejarah pemikiran, perkembangan dan perubahan bahasa. Siapa Trotsky, Allan Dulles, James Dean, Titien Sumarni, S. Rukiah? Apa arti “nekolim”? “Manipol”? “Kopkamtib”? Apa gerangan “Perang Dingin”? 
Kata-kata sejenis itu kini tak bisa saya asumsikan akan langsung dimengerti pembaca. Kadang-kadang saya mencoba menjelaskan—dan itu akan membuat tulisan jadi panjang, sebab nama “Trotsky”, misalnya, tak akan berarti apa-apa tanpa pengetahuan tentang sejarah Revolusi Rusia.
Kalau para pembaca tak hendak mencari sendiri, saya tak akan mampu menjelaskannya dengan memadai. 
Kian lama, saya kian tak yakin saya akan mampu. Generasi terus berganti.
•••
PENYAIR Jerman, Paul Celan, pernah mengibaratkan menulis dengan mengirim sebuah pesan yang dimasukkan ke dalam…

Keywords: Goenawan MohamadCatatan PinggirSerat KalatidhaMarginaliaLeon Trotsky
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Angst
2023-03-12

angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?

B
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19

barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.

R
Russkiy Mir
2023-03-26

mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.