Kami Tak Melihat Ada Ancaman
Edisi: 2 Apri / Tanggal : 2023-04-02 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
IMPIAN Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pupus ketika Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah pada Rabu, 29 Maret lalu. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berusaha melobi pejabat FIFA di Qatar, tapi keputusan tersebut tak berubah.
Pulang dari Qatar, Erick melaporkan hasil pertemuan dengan pejabat FIFA kepada Presiden Joko Widodo. Dia menyebutkan dua kemungkinan penyebab pembatalan itu, yakni intervensi kepala daerah yang menolak pertandingan U-20 di daerahnya dan masalah keamanan.
Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang menjadi pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga, mengakui bahwa Indonesia mengajukan sejumlah syarat saat bernegosiasi dengan FIFA. Syarat itu, antara lain, tim nasional Israel bisa bertanding tapi tanpa pengibaran bendera nasionalnya, tak menyanyikan lagu kebangsaannya, dan tanpa penonton.
Muhadjir tak bisa memastikan syarat itu yang menyebabkan keputusan FIFA atau karena penolakan dari organisasi kemasyarakatan Islam dan surat penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster terhadap kesebelasan Israel. “Kami juga enggak tahu, FIFA hanya menyampaikan situasi terakhir,” kata Muhadjir kepada wartawan Tempo, Abdul Manan, Stefanus Pramono, dan Egi Adyatama, di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta, Sabtu, 1 April lalu.
Sebelum ditunjuk sebagai pelaksana tugas Menteri Pemuda pada Kamis, 16 Maret lalu, Muhadjir menjadi Ketua Pengarah U-20, yang sedianya diselenggarakan pada 2021 tapi batal karena pandemi Covid-19. Muhadjir menuturkan berbagai hal yang terjadi di tengah upaya melobi FIFA.
Sudah ada kabar dari Erick Thohir mengenai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah U-20 oleh FIFA?
Belum. Ketemu Pak Erick waktu mau rapat kabinet terbatas. Saya tanya, apakah sudah mau berangkat atau belum (ke Qatar). Setelah itu belum ada kontak.
Persiapan apa yang sempat dilakukan untuk Piala Dunia U-20 ini?
Selama ini ditangani Deputi 5 Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang mengurusi pembinaan prestasi olahraga karena kami anggap tidak ada yang krusial. Baru sekitar bulan Januari, ada rapat untuk koordinasi. Baru kami mulai perhatian terhadap masuknya tim nasional Israel. Harus dimaklumi karena kami sedang memperhatikan Covid-19. Dan itu memang urusannya PSSI. Harus diakui, ini jadi salah satu faktor. Faktor kedua adalah pergantian (pimpinan) PSSI. Ini tentu saja juga berpengaruh. Belum lagi kasus Kanjuruhan. Itu juga menyita perhatian kami.
Apa yang dilakukan setelah mengetahui tim Israel lolos prakualifikasi?
Setelah muncul tim Israel, pada 13 Februari, saya menyurati Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. untuk segera koordinasi keamanan.
Sewaktu rapat terbatas Januari itu soal tim Israel sudah jadi masalah?
Enggak ada masalah. Sudah banyak acara di Indonesia yang didatangi delegasi Israel dan itu tidak hanya ada di era Pak Jokowi. Sejak sebelum era Pak Jokowi sudah berdatangan delegasi Israel, tapi memang yang mengundang itu bukan…
Keywords: Erick Thohir, Piala Dunia U-20, Muhadjir Effendy, FIFA, Timnas Israel, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…