Miskalkulasi Kebijakan Energi Jokowi
Edisi: 21 Mei / Tanggal : 2023-05-21 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
JIKA pada akhirnya PT Pertamina (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1, sebaiknya tidak perlu ada selebrasi. Tak ada yang patut dirayakan dari megaproyek senilai Rp 26 triliun ini karena penyelesaiannya molor dua tahun.
PLTGU Jawa 1 merupakan bagian dari megaproyek 3.500 megawatt Presiden Joko Widodo sebagai penopang sistem kelistrikan di Jawa dan Bali dengan kapasitas 1.760 megawatt. Proyek ini digadang-gadang sebagai pembangkit terintegrasi pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Pembangkit ini dibangun oleh PT Pertamina Power Indonesia yang berkongsi dengan dua perusahaan Jepang di bawah perseroan patungan, PT Jawa Satu Power.
Mulai dibangun pada akhir 2018 di Karawang, Jawa Barat, pembangkit ini direncanakan beroperasi pada akhir 2021. Target itu tidak tercapai dan diperpanjang menjadi akhir 2022. Belakangan, penyelesaiannya kembali meleset dari target.
Penundaan pengoperasian PLTGU Jawa 1 merupakan buntut dari perencanaan yang amburadul.
Keywords: Pertamina, Listrik, Free Access, PLTGU, PLTGU Jawa-1, Kebijakan Energi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.