Bagaimana Para Aktivis Membuat Jaringan Bawah Tanah

Edisi: 21 Mei / Tanggal : 2023-05-21 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


HAMPIR setahun lamanya Tosca Santoso menjadi eksil pada sekitar 1997. Dipecat dari Forum Keadilan sebagai wartawan karena ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), ia bergabung dengan Komunitas Utan Kayu yang dirintis mantan Pemimpin Redaksi Tempo, Goenawan Mohamad. Di Utan Kayu, pria yang kini berusia 59 tahun ini mendukung aksi mahasiswa menjelang Reformasi 1998 sehingga diburu aparat. Ia lalu pergi ke Kuala Lumpur dan Bangkok.
Santoso mengelola redaksi dan menerbitkan Suara Independen, majalah bawah tanah yang memuat informasi sensitif tentang pemerintah Orde Baru. Di antaranya kondisi kesehatan Soeharto dan Menteri Penerangan Harmoko yang diduga mengempit saham beberapa perusahaan media. “Rumah saya sering diawasi aparat,” kata Santoso saat dihubungi pada Rabu, 10 Mei lalu.
Di Desa Ciputri, di kaki Gunung Gede-Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Santoso kini bertani kopi. Ia juga mendampingi para petani setempat dalam program perhutanan sosial. Santoso menampung panenan biji kopi dari petani, lalu mengolahnya hingga menjadi produk akhir. Namanya Kopi Sarongge.
Sebelum meninggalkan Tanah Air, Santoso rutin merilis majalah bawah tanah dan selebaran gelap. Ia mengerjakannya sekitar tiga tahun setelah didapuk menjadi Sekretaris Jenderal AJI pada Agustus 1994. Ratusan wartawan mendirikan AJI untuk merespons pembredelan tiga media oleh pemerintah Orde Baru: Detik, Editor, dan Tempo.
Selain menyiarkan kabar yang disembunyikan Istana, Santoso dan timnya merilis buku yang disensor pemerintah Orde Baru. Salah satunya Nyanyi Sunyi Seorang Bisu karya Pramoedya Ananta Toer. Bacaan itu segera meluas di kalangan mahasiswa dan aktivis. Santoso mengklaim anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD) menggunakan terbitannya sebagai bahan diskusi internal.

Suara Independen. warungarsip.co
Publikasi itu dicetak di perusahaan penerbitan yang berlokasi di Jakarta Selatan. Santoso bisa mencetak sekitar 15 ribu eksemplar untuk setiap edisi. Meski demikian, jumlah yang beredar diperkirakan lebih tinggi karena mahasiswa biasanya menggandakan lalu menjualnya lagi.
Ihwal hak cipta, Santoso tak ambil pusing. “Yang penting bacaan itu bisa menumbuhkan sikap kritis…

Keywords: SoehartoGoenawan MohamadReformasi 1998Orde Baru Aliansi Jurnalis Independen
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…