Jejaring Gagasan
Edisi: 23 Jul / Tanggal : 2023-07-23 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
DI Blok S, Jakarta Selatan, dalam makan siang yang terlambat, kepada saya Yuki bercerita tentang sepotong detail dalam film Djakarta 1966 (Sutradara: Arifin C. Noer, 1982). Yuki Aditya adalah direktur festival film Arkipel, kini kuliah pascasarjana di Institut Kesenian Jakarta. Yuki sedang mendalami film-film yang dibuat di masa Orde Baru. Salah satu hasilnya adalah film dokumenter Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan (Sutradara: I Gde Mika, Yuki Aditya).
Film keluaran 2022 itu sepenuhnya tersusun dari footage atau cuplikan film-film lawas Indonesia periode Orde Baru. Kedua sutradara secara esaik bertutur tentang film-film lawas itu dalam bingkai semiotika.
Banyak detail film lawas, seperti jejeran baju di tali jemuran, diperlakukan sebagai teks dengan over-reading (pembacaan berlebihan). Pembacaan Mika dan Yuki kerap bertabrakan dengan pengalaman saya ketika remaja sewaktu menonton film-film yang mereka bahas itu.…
Keywords: Film Indonesia, Orde Baru , Usmar Ismail, Arifin C. Noer, Soe Hok Gie, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.