Kisah Marthen Indey Yang Pernah Menjadi Mata-mata Belanda

Edisi: 13 Agu / Tanggal : 2023-08-13 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


THAHA Alhamid masih ingat pertemuannya dengan Marthen Indey pada akhir 1970-an saat menjadi mahasiswa semester III Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih, Jayapura. Thaha bersama delapan kawannya menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer dari Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, ke Distrik Sentani Barat, tempat Marthen tinggal. “Saat itu beliau sudah sepuh dan sering sakit-sakitan,” kata Thaha, yang kini berusia 64 tahun, saat ditemui Tempo di rumahnya di Desa Entrop, Kelurahan Jayapura Selatan, Juli lalu.
Para mahasiswa itu menemui Marthen untuk menggali kisahnya saat berjuang melawan Belanda. Menurut Thaha, para mahasiswa merasa perlu bertemu langsung dengan Marthen ketimbang membaca atau mendengar kisahnya dari orang lain. Meski sedang sakit, Marthen saat itu terlihat senang dikunjungi mahasiswa. Bahkan Marthen meminta mereka…

Keywords: PapuaEdisi KemerdekaanMarthen IndeyIntegrasi Papua
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…