Apa Saja Strategi Pemerintah Menurunkan Polusi Udara Jakarta

Edisi: 3 Sept / Tanggal : 2023-09-03 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


POLUSI udara Jakarta makin menjadi-jadi. Kebijakan bekerja dari rumah atau work from home, uji emisi kendaraan bermotor, hingga penyiraman jalan protokol tak membuat polutan berkurang. Kualitas udara menurut aplikasi IQAir per 22 Agustus 2023 sebesar 147 dan terus naik pada hari-hari berikutnya menjadi 151, 156, 161, hingga 167. Angka-angka ini menunjukkan udara Jakarta tak layak dihirup karena membahayakan kesehatan. 
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, cara menurunkan tingkat polusi udara adalah masyarakat beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke kendaraan umum. Untuk transportasi pribadi, masyarakat perlu mengubah moda itu dari berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik. "Kami targetkan pada 2035 hampir semuanya kendaraan listrik," kata Budi kepada Abdul Manan, Francisca Christy Rosana, dan Egi Adyatama dari Tempo di rumah dinasnya pada Kamis, 24 Agustus lalu.
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian kereta lintas raya terpadu (LRT) yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi pada Senin, 28 Agustus lalu. Kereta ini melengkapi angkutan massal yang sudah ada, yaitu moda raya terpadu (MRT), bus Transjakarta, dan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ditargetkan beroperasi pada 1 Oktober mendatang. 
Dalam wawancara sekitar satu setengah jam, Menteri Budi Karya menjelaskan apa saja strategi pemerintah mengatasi polusi udara Jakarta. Dari pembangunan MRT fase 2 dan 3 hingga pengembangan kereta cepat.
Dalam rapat kabinet pada Senin, 14 Agustus lalu, Presiden dan para menteri membahas solusi menangani polusi udara. Apa hasilnya?
Pak Heru Budi (penjabat Gubernur DKI Jakarta) dan Ibu Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) berpresentasi. Presiden concern banget dengan isu lingkungan ini. Apalagi di Jakarta. Kami mencermati parameter yang mengatakan polusi Jakarta nomor satu. Itu pendapat beberapa orang. Namun, tanpa mengatakan itu benar atau tidak, Presiden tetap melihat polusi berbahaya bagi kesehatan.
Apa sumber utama polusi?
Bu Siti mengatakan sektor transportasi. Tapi ada data juga yang mengatakan bukan. Saya enggak mau mempertentangkan. Yang penting, kami bersama Gubernur mengatasinya. Populasi kendaraan itu krusial. Ada beberapa langkah yang akan kami lakukan. Satu, bekerja dari rumah (WFH). Kedua, memperketat uji emisi. Selain itu, membuat hujan buatan. Kita tahu, selain populasi kendaraan, penyebab pencemaran adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, juga kemarau panjang, sehingga perlu ada hujan buatan yang menetralkan itu semua.
Menurut Kementerian Perhubungan, apa penyebab polusi?
Saya punya Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Sudah saya minta mensurvei. Akan kami ajak beberapa universitas melakukan riset. Riset-riset ini butuh waktu. Bukan kami menolak bahwa itu terjadi polusi, tapi ingin fakta yang terjadi benar dan kami juga berusaha.
Seberapa besar kebijakan WFH bisa mengurangi polusi?
WFH berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang lalu-lalang, jadi pasti polusi akan berkurang. Kalau WFH ekstrem pada waktu pandemi Covid-19, langit kita bersih, selain memberlakukan aturan ganjil-genap nomor kendaraan. Ada usul ganjil-genap untuk seluruh Jakarta. Tapi itu baru usul.
Kalau uji emisi kendaraan?
Secara kuantitatif, tak bisa saya katakan. Tapi logic thinking saja, uji emisi itu satu standar bagi suatu negara. Akan kami ketatkan. Bahkan kami lagi memikirkan uji emisi sebagai…

Keywords: Kendaraan ListrikMRTPolusi UdaraPencemaran UdaraKereta Cepat Jakarta BandungLRTBudi Karya SumadiPolusi Udara JakartaWFH
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…