Ujung Sejarah Liberalisme
Edisi: 1 Okto / Tanggal : 2023-10-01 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
DI halaman akhir Liberalism and Its Discontents (2022), Francis Fukuyama mencatat perlunya sikap moderat dalam liberalisme—sebentuk pengakuan akan batas-batas ideologi itu.
Setelah 30 tahun lalu menerbitkan karya klasiknya, The End of History and the Last Man, Fukuyama kini mencatat bahwa “ujung sejarah” hanya akan kita masuki bersama kalau kita memiliki sikap membatasi diri. Tak perlu ada pihak yang mengaku sebagai pemenang di “ujung sejarah” manusia. Sesungguhnya, bagi Fukuyama, liberalisme adalah ideologi yang bertujuan mengelola kemajemukan, sehingga ia perlu bersikap inklusif.
Hari-hari ini liberalisme telah melahirkan banyak kekecewaan. Dari sisi kiri, sikap bebas dan otonom yang begitu besar melahirkan rasa gamang karena liberalisme seolah-olah mendorong kebebasan individual yang tak berujung. Maka lahir politik identitas yang menyerukan ikatan tradisi bersama. Agama dan kearifan lokal, dalam pandangan ini, merupakan jangkar utama masyarakat, bukan pribadi-pribadi yang mandiri.
Di sisi kanan, karena liberalisme amat melindungi hak milik, pemanfaatan uang dan komodifikasi barang menjadi-jadi. Kita menyaksikan neoliberalisme membuat segelintir orang telah mengakumulasi kekayaan. Dengan skala…
Keywords: Krisis Moneter, Politik Identitas, Liberalisme, Francis Fukuyama, Konservatisme, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.