Jangan Pilih Kandidat Yang Didukung Jokowi
Edisi: 11 Feb / Tanggal : 2024-02-11 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
TERPURUKNYA demokrasi Indonesia hari-hari ini persis gambaran Bung Hatta pada 1960 dalam Demokrasi Kita. Hukum ditekuk untuk kepentingan penguasa, politikus jadi tukang stempel tindakan Presiden, petualang politik dan ekonomi merajalela dan menunggangi partai dan gerakan politik lain untuk kepentingan pribadi. Krisis demokrasi terjadi setelah Sukarno mengubur demokrasi konstitusional dan menggantinya dengan demokrasi terpimpin pada 1959.
Hari ini, Presiden Joko Widodo memang tak mengeluarkan dekret untuk melanggengkan kekuasaan. Setelah hasratnya memperpanjang masa jabatan presiden gagal karena ditolak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, usahanya terus berkuasa memakai cara lain: menyorongkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Pertama-tama, hukum diakali di Mahkamah Konstitusi melalui perubahan syarat calon presiden dan wakil presiden dalam Undang-Undang Pemilu. Perubahan itu membuat Gibran yang belum cukup umur bisa melenggang menjadi kandidat wakil presiden. Setelah itu, alat dan sumber daya negara…
Keywords: Free Access, Prabowo-Gibran, Krisis Demokrasi, Netralitas Polri, Kecurangan Pemilu, Kampanye Jokowi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.