Dugin Dan Berdyaev
Edisi: 21 Apr / Tanggal : 2024-04-21 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
KETIKA untuk kelima kalinya Vladimir Putin terpilih sebagai Presiden Rusia, siapa masih peduli kepada angin perubahan—wind of change? Kelompok musik rock, Scorpions, pun enggan menyanyikan syair itu lagi. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, band cadas itu menghapus kalimat pembuka yang masyhur: I follow the Moskva, down to Gorky Park… listening to the wind of change. Mereka menggantinya menjadi: Now listen to my heart, it says Ukrainia....
“Wind of Change” kini tak lagi menggetarkan seperti saat lagu itu dilantunkan pada 1990 kala orang berharap Rusia menjadi demokratis dan kebebasan lahir. Ada yang hilang? Ataukah angin berbalik? Seorang karib—katakanlah namanya Pavel—dulu melarikan diri dari rezim komunis. Ia benci kepada Soviet. Setelah petualangan panjang, ia menjadi warga negara Australia. Kini lelaki 70-an tahun itu berharap kepada Rusia. Ia justru melihat Eropa dengan muram. Benua itu baginya telah kehilangan jiwanya.
Ia membaca Alexander Dugin. Filsuf Rusia ini kehilangan putrinya dua tahun lalu. Darya Dugina, jurnalis 20-an tahun, terbunuh dalam mobilnya sendiri…
Keywords: Rusia, Vladimir Putin, Invasi Rusia, Neoliberalisme, Alexander Dugin, Nikolai Berdyaev, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.