Puluhan orang berdiri mematung di depan meja etalase buku. Meski tidak saling kenal, mereka rela berbagi, berjajar rapi melingkari meja. Tidak ada suara yang terdengar. Semuanya tenggelam, khusyuk dalam buku. Sempitnya ruang tidak mengurangi keasyikan membaca. Bahkan bola mata mereka bergerak lincah merangkai huruf dan meresapi maknanya. Di antara puluhan etalase yang disediakan salah satu toko buku besar di daerah Jakarta Timur itu, meja inilah paling ramai dikunjungi. Meramal peruntungan nasib lewat astrologi Cina adalah magnetnya. "Beberapa hari ini memang buku mengenai ramalan tahun baru Cina banyak diminati," kata Suhendar, salah satu pramuniaga toko. Ramalan! Hal ini memang selalu memiliki daya tarik. Maka jangan heran kalau dalam setiap awal tahun, buku tentang ramalan menjamur di toko buku. Mulai dari ramalan tentang politik, ekonomi, bisnis, hingga soal peruntungan asmara di tahun depan. Beberapa pekan belakangan, terlebih mendekati tahun baru Imlek, lanjut Suhendar, pajangan buku tentang feng sui, hong sui, dan ramalan nasib 2005 mendapat perhatian ekstra pengunjung. Tak hanya pengunjung dewasa, remaja usia ABG pun mencoba membuka-buka buku ramalan nasib. Menggantang peruntungan lewat hitung-hitungan bintang memang sebuah kegiatan mengasyikkan.