BUDI BRASALI (LIE TOAN HONG)


Bom itu jatuh di dekat rumahnya, di sebuah desa di Purwokerto, Jawa Tengah. Kejadian pada masa perjuangan kemerdekaan itu selalu teringat oleh Lie Toan Hong, kelak Budi Brasali, yang ketika itu masih di SD. ''Saya merasa, jiwa saya adalah hasil saringan yang diselamatkan Tuhan,'' tuturnya. Seluruh keluarganya memang selamat, tetapi banyak tetangga tewas.

Pada 1940-an itu, karena perang, pendidikan Budi tersendat- sendat. Meskipun tetap di Purwokerto, ia harus sering berpindah sekolah. Dalam pada itu, anak kedua dari lima bersaudara ini wajib pula membantu pekerjaan orangtua. Ayahnya, Ramahli, berdagang beras dan palawija di seputar kota. Ibunya, Sutanti, mengelola sebuah warung di dekat rumah.

Di sekolah, Budi paling tidak suka pada pelajaran menghafal, misalnya sejarah. Ia lebih menyukai berhitung dan matematika. ''Jika ditugasi guru menghafal, saya selalu gagal. Sekarang hafal, besoknya bisa lupa begitu saja. Tapi, kalau berhitung, saya jagonya,'' kata Budi.Semasa mahasiswa Jurusan…