Kerusuhan Mei 1998 menyisakan kepedihan yang cukup dalam buat bangsa Indonesia. Walau TGPF telah melaporkan hasil penyidikannya. Pelaku kerusuhan ini tidak juga diseret ke pengadilan. Lima tahun tlah berlalu. Tim investigasi Tempo menemukan fakta baru. Menurut kesaksian para dokter dan  relawan, banyak korban yang telah melahirkan bayinya atau terpaksa menggugurkan kandungannya. Seorang perwira militer membuka kesaksian yang lama menjadi mimpi buruknya bahwa aparat dilarang menindak keras para perusuh, kesaksian korban bahwa pelaku kerusuhan rata-rata berambut cepak, bercelana jins, plus bersepatu lars mirip milik aparat keamanan, tampak memiliki otot terlatih dan tinggi besar model serdadu. Mereka lalu berteriak-teriak, mengeluarkan perintah kepada massa agar menyerang tiga polisi yang kebetulan mendekat ke lokasi. Kelompok siluman itu memiliki keahlian yang nyaris serupa: melempar molotov bak melontar granat, dan jago mengipas amarah massa. Mereka pun selalu datang bergerombol, diterjunkan ke lokasi dengan mengendarai mobil pick-up, truk, atau sepeda motor, dan segera menghilang begitu kerusuhan meletup.

Keywords :
Kerusuhan Mei , Sejarah , Indonesia , 1998 ,