OPEC, Produksi dan Harga Minyak

Edisi: 11/24 / Tanggal : 1994-05-14 / Halaman : 104 / Rubrik : KL / Penulis : WIYARSO

PERTEMUAN Ministerial Monitoring Committee OPEC, atau yang lazim disingkat MMC, telah usai Maret lalu. Seperti yang diduga sebelumnya, OPEC memutuskan untuk memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per hari. Kuota untuk tiap-tiap anggota juga tak berubah. Yang sedikit di luar perkiraan, kuota ini akan diberlakukan sampai akhir tahun 1994.

Keputusan ini ternyata tak berpengaruh apa-apa pada pasar. Para pengamat memang selalu menyatakan bila OPEC ingin menaikkan harga, harus ada tindakan drastis. Paling tidak, kuota produksi atau ceiling OPEC harus berkurang satu juta barel per hari, lebih baik lagi kalau satu setengah juta barel per hari. Pengurangan itu akan mempengaruhi persepsi pasar bahwa suplai minyak akan menjadi "lebih ketat" yang membuat harga minyak naik.

Toh OPEC tetap ngotot dan optimistis. Para menteri OPEC menjelaskan, dengan mempertahankan ceiling sampai akhir tahun 1994 di pasar akan timbul persepsi kekurangan suplai menjelang triwulan IV/1994, sehingga harga minyak akan membaik. Sedangkan jika OPEC mengurangi ceiling produksi, maka kekosongan itu akan diisi oleh produksi minyak non-OPEC.

Apakah penjelasan ini masuk akal? Sebenarnya, saat ini praktis tak ada negara non-OPEC yang berproduksi di bawah kapasitas. Tingkat produksi mereka mungkin masih dapat dinaikkan lagi tahun depan, tapi tidak dalam waktu singkat dan sebesar satu juta barel per hari, apalagi satu setengah juta barel per hari. Hampir pasti, semua negara non-OPEC saat ini berproduksi semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan sebesar mungkin. Sehingga pernyataan bahwa kekosongan yang ditimbulkan oleh pengurangan ceiling produksi OPEC akan diisi produksi non-OPEC tampaknya kurang berdasar.

Lalu mengapa OPEC bersikeras mempertahankan ceiling produksinya? Yang jelas, mempertahankan ceiling adalah keputusan termudah yang bisa dibuat. Bisa dibayangkan betapa sukarnya OPEC "membagi" pengurangan satu juta barel per hari di antara negara anggotanya, apalagi satu setengah juta barel per hari. Arab Saudi, yang sebelumnya sering "ikhlas berkorban", juga tak bersedia menurunkan…

Keywords: -

---

Foto Terkait