Jika Tetangga Berbeda Aliran
Edisi: 36/35 / Tanggal : 2006-11-05 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Rosyid, Imron , Sunudyantoro
NUN di Asrama Transito Mataram, Sarim Ahmadi berurai air mata. Bersama 250 muslim pemeluk Ahmadiyah, Sarim bersalat Ied dan merayakan Idul Fitri di Asrama Transito Mataram dalam kesedihan. "Apa dosa saya, kok jadi begini?" dia berbisik kepada kerabat yang duduk di sebelahnya. Seisi ruangan ikut meneteskan air mata. Mereka terkenang kembali peristiwa pahit sembilan bulan lalu. Saat itu, Sarim dan keluarganya diusir dari rumah dan kampung halamannya di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Mereka disingkirkan karena mengikuti Ahmadiyah, sebuah aliran yang diajarkan Mirza Ghulam Ahmad. Mirza Ghulam Ahmad, asal India, dipercaya sebagai Imam Mahdi, rasul terakhir. "Hari raya ini adalah buah dari kesabaran. Kita diusir dari kampung halaman bukan karena berbuat keburukan dan maksiat," demikian tutur Syamsir Ali, anggota Majelis Amilah Nasional (pengurus besar) Ahmadiyah, berkhotbah di hadapan jemaahnya.
Jauh dari Mataram, tepatnya di Kuningan, Jawa Barat, warga Ahmadiyah mendapat perlakuan pahit seusai Idul Fitri lalu. Petasan menyalak di depan Masjid An-Nur milik jemaah itu di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana. Sebagian warga Ahmadiyah yang bersiap salat zuhur tentu saja berlari mengejar para pelaku. Langkah mereka terhenti di ujung jalan karena dihadang belasan teman pelempar petasan. Maka terjadilah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?