Kalau Bukan Amosi, Siapa?

Edisi: 11/24 / Tanggal : 1994-05-14 / Halaman : 33 / Rubrik : NAS / Penulis : BL


AMOSI Telaumbanua kini sepopuler bosnya, Muchtar Pakpahan. Ketua SBSI Medan itu kini mendekam di tahanan Poltabes Medan. Dia disebut-sebut sebagai dalang terjadinya huru-hara di Medan pertengahan April lalu.

Nama Amosi tambah berkibar karena penangkapannya yang unik. Coba, sebelum diserahkan ke polisi di Medan, Amosi -- yang bersembunyi di Medan -- sempat dulu terbang ke Jakarta. Mengapa Amosi harus "dijakartakan"? Kata Muchtar Pakpahan, "Karena di Medan tak ada jaminan keamanan." Pengalaman Riswan Lubis, Se-kretaris SBSI Medan yang ditahan lebih dulu, rupanya membuat mereka waswas. Sepucuk surat Riswan dari tahanan Poltabes Medan kepada SBSI tiga pekan lalu memang mengisyaratkan itu. Inilah konon yang mendorong SBSI "mendekati" orang BIA (Badan Intelijen ABRI), 26 April lalu, di sebuah hotel di Jakarta.

Singkat kata, jaminan perlakuan manusiawi itu pun disepakati. Konon SBSI mendapat janji bahwa Amosi akan diperiksa di Jakarta dan baru dibawa ke Medan saat perkaranya diadili. Maka "operasi Amosi" pun berlangsung. Sebuah mobil Kijang warna hijau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?