Ekonomi dalam Bingkai Pemilu 2004

Edisi: 44/32 / Tanggal : 2004-01-04 / Halaman : 92 / Rubrik : EB / Penulis : , ,


TAHUN 2004 akan menjadi titik pe-nentu masa depan Indonesia. Di negeri ribuan pulau ini, untuk pertama kali akan digelar pemilihan umum dua tahap. Tahap pertama, pemilihan anggota parlemen (April 2004), untuk kemudian disusul pemilihan presiden-wakil presiden (Juni 2004).

Yang membuat peristiwa politik itu menjadi sangat istimewa adalah bahwa presiden-wakil presiden dipilih rakyat secara langsung, tanpa melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dengan demikian, legitimasi kepala pemerintahan menjadi sangat kukuh, dalam arti ia tidak mudah bisa dijatuhkan. Kemantapan itu akan membuat lembaga eksekutif jauh lebih superior ketimbang para pendahulunya. Bukan mustahil, posisi presiden yang tak tergoyahkan itu membuat para calon presiden memperebutkan kursi RI-1 habis-habisan sehingga tidak menghiraukan dampak negatifnya terhadap perekonomian negeri ini. Karena itu, bersiap-siaplah menghadapi yang terburuk: ekses dari money politics yang berujung pada ketidakstabilan politik.

Yang juga perlu diingat adalah bahwa seluruh proses pemilihan presiden-wakil presiden akan memakan waktu enam bulan. Selama periode itu, perekonomian Indonesia bakal rentan karena berbagai gangguan. Minimal terjadi bentrokan antarpendukung partai. Bisa juga aktivitas parlemen dan pemerintah menurun drastis. Akibatnya, tidak ada terobosan baru. Lalu terjadi semacam status quo dan perekonomian dipaksa menunggu.

Tahun ini saja, terjadi kontak fisik yang lumayan besar di Magelang, Jawa Tengah, dan Buleleng, Bali. Dua orang tewas di Bali, dan kantor Golkar dirusak. Meskipun dua bentrokan itu bisa diatasi, toh dikhawatirkan hal-hal seperti itu bisa terulang di saat-saat menjelang dan selama pemilihan umum (pemilu) berlangsung. Belum lagi pengalaman pasca-pemilu, seperti ketika Megawati gagal jadi presiden padahal Partai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…