Menebak Bela Diri Di Gunung Tembak
Edisi: 39/31 / Tanggal : 2002-12-01 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Lebang, Tomi , Budiyarso, Edy
LELAKI kurus itu berdiri di depan sebuah bangunan tua sebuah pesantren jauh di pedalaman Kalimantan. "Anda dari Jakarta? Apa kabar?" katanya. Ia mengenakan baju kaus lengan panjang, mengapit kertas dan sebuah payung usang. Parasnya khas seorang ustad: janggutnya panjang, wajahnya teduh, dan di keningnya tertera dua titik hitam tanda bekas sujud. Ia banyak tersenyum. "Inilah pesantren kami. Selamat datang," kata Abdurrahman Muhammad, 47 tahun, pemimpin Pesantren Hidayatullah.
Hidayatullah juga ramai disorot media asing. Pesantren ini luasnya 150 hektare, dengan santri lebih dari 2.000 orang, dan terletak di kawasan Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur. Majalah Time edisi September lalu menyebut pesantren ini sebagai tempat pelatihan militer Al-Qaidah. Sebelumnya, harian The New York Times di halaman pertamanya menulis lembaga pendidikan itu mengajari santrinya agar membenci Amerika Serikat. "Ada wartawan Belanda yang mengontak saya agar dipertemukan dengan Ustad Abdurrahman Muhammad," kata Wisnu Pramudya, Pemimpin Redaksi Majalah Suara Hidayatullah, media yang bernaung di bawah payung Hidayatullah.
Didirikan pada 1972 oleh Abdullah Said, Hidayatullah adalah pesantren besar. Kini ia punya cabang hampir di semua kabupaten di Indonesia. Abdullahkini almarhumadalah pria Makassar, Sulawesi Selatan, yang terusir dari tanah kelahirannya karena pernah melakukan aksi menentang perjudian pada 1969. "Ia membakar tempat-tempat judi di sana," kata Syamsu Rijal Palu, Direktur Kampus Hidayatullah. Ketika itu Abdullah masih menggunakan nama Mukhsin Kaharnama aslinya sebelum hijrah ke Kalimantan. Orang tua Said adalah Abdul Kahar, seorang ulama Nahdlatul Ulama pada era itu.
Banyak pihak menghubung-hubungkan Hidayatullah dengan gerakan Kahar Muzakar. Salah satunya adalah karena di sana Azis Muzakarputra bungsu Kahar Muzakarduduk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?