David C.l. Nellor: "kami Akan Tetap Menilai Ekonomi Indonesia"

Edisi: 13/32 / Tanggal : 2003-06-01 / Halaman : 130 / Rubrik : EB / Penulis : Siahaan, Febrina, ,


MENJELANG diakhirinya kerja sama dengan IMF akhir tahun ini, kian banyak politikus mengutip salah satu kalimat Bung Karno yang terkenal, "Go to hell with your aid." Meski begitu, Kepala Perwakilan IMF di Indonesia, David C.L. Nellor, tenang-tenang saja. Penyebabnya, selain karena jarang membaca media lokal, dia menilai opini miring itu karena salah persepsi belaka.

Nellor bahkan mengaku tetap menyukai negeri ini. Tidak hanya karena budaya dan alamnya, tapi juga politiknya. "Saya selalu membaca berita politik dan selalu berusaha memahaminya," kata pria berkebangsaan Australia ini.

Lulus dengan predikat summa cum laude di semua jenjang pendidikan sampai ia meraih doktor ekonominya dari Virginia Tech University, AS, Nellor ditempatkan di Jakarta sejak pertengahan 2001. Sebelumnya, ia bertugas di IMF Tokyo dan sempat bekerja untuk Profesor James Buchanan, pemenang Nobel Ekonomi tahun 1987. Berikut petikan wawancara Febrina Siahaan dari TEMPO dengannya, Rabu pekan lalu.

IMF menawarkan opsi memperpanjang kerja sama. Ini mengagetkan, karena opini publik justru menginginkan supaya kontrak segera disudahi. Apa alasan IMF mengajukan opsi tersebut?

Semua negara anggota IMF punya hak yang sama. Salah satunya hak ikut program IMF. Bentuknya bermacam-macam. Ada program yang memungkinkan anggota menarik dana dari kas IMF (secara rutin). Bisa juga dengan precautionary arrangement (tanpa penarikan dana—Red). Atau, yang ketiga, melalui program informal berupa dialog intensif dengan IMF. Semuanya itu berlaku umum, tidak untuk Indonesia saja. Semua kembali ke pemerintah, pola kerja…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…