Terganyang Di Malaysia
Edisi: 38/35 / Tanggal : 2006-11-19 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Kuswardono, Arif A. , Dewanto, Eduardus K.,
PESTA untuk sang marinir telah usai berjam-jam lalu. Dia tengah mengayuh sampan nelayan menembus garis belakang pertahanan Malaysia di Tawao. Sampan itu dipenuhi kepiting untuk dijual. Siapa kira timbunan kepiting itu hanya kedok untuk menutupi senjata. Setelah tiga hari mengayuh dan berhasil melewati patroli kapal perang Inggris, sampan itu mendarat di pantai yang sepi di sebelah utara Tawao, Sabah. Target pertama si marinir: menemui seorang haji yang akan menjadi penghubung.
Sial! Haji itu ditangkap tentara Malaysia beberapa hari sebelumnya. Di penanggalan, tercatat waktu: Desember 1964.
Kenangan 42 tahun silam itu kembali berputar di kepala Pembantu Letnan Satu (Purnawirawan) Manaor Nababan, 64 tahun, ketika menuturkan nostalgia itu kepada Tempo, pekan lalu. Ia beruntung pulang dengan utuh seusai konfrontasi Ganyang Malaysia. Tapi teman-temannya? Jangankan nyawa, kerangka pun tidak. âSaya berat bicara soal ini,â ujarnya sembari terisak.
Manaor adalah anggota intelijen tempur Korps Komando (KKO) Angkatan Laut. Ia salah satu dari 30 marinir yang mendapat latihan intelijen di Pulau Mandul, selatan Tarakan, Kalimantan Timur. Mereka disaring dari sekitar 3.000 marinir yang bersiaga di perbatasanâmenunggu titah untuk mengganyang Malaysia.
Tugas pun datang kepadanya pada akhir 1964. Pria dari Dolok Sanggul, Tapanuli, ini diperintahkan untuk memetakan posisi dan menghitung kekuatan lawan di sekitar Tawao. Seorang anggota KKO lain dan satu sukarelawan menemani Manaor. Mereka juga bertugas mencari tempat pendaratan terbaikâdi wilayah yang berstatus protektorat Inggris kala itu.
Misi ini sejatinya one way ticket alias tak ada jaminan pulang dengan selamat. Maka, âMalam sebelum berangkat, saya dipestakan. Kami makan-makan dan diberi semangat,â kata bapak enam anak ini. âBarangkali juga itu perpisahan.â
Manaor dan kedua rekannya berhasil menyusup ke Tawao. Namun karena penghubungnya tertangkap, mereka masuk hutan. Dua bulan di belantara, Hendrikâsukarelawan TNI bekas bajak lautâtertangkap saat berbelanja makanan. Mereka tak berkutik ketika dikepung tentara Inggris dan Malaysia.
Sebelum Manaor, sekitar empat kompi marinir berhasil menyusup hingga ke Kalabakan, sekitar 50 kilometer di belakang perbatasan Sabah. Pasukan kecil itu dipimpin dua anggota…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?