RAPBN 1992-1993: Memainkan Peran Baru?

Edisi: 46/21 / Tanggal : 1992-01-11 / Halaman : 91 / Rubrik : KL / Penulis : SUSASTRO, HADI


SEJAUH ini APBN tidak banyak dapat berfungsi dalam pengelolaan permintaan
agregat. Umumnya, anggaran Pemerintah bersifat ekspansif pada waktu ekonomi
mengalami pertumbuhan tinggi, tetapi pada saat kegiatan ekonomi menurun,
anggaran Pemerintah dapat bersifat kontraktif. Ini disebabkan Pemerintah
menerapkan kebijaksanaan anggaran berimbang: jika penerimaan menurun,
pengeluaran harus menurun. Walau demikian, APBN sangat berpengaruh terhadap
perekonomian nasional sebab anggaran Pemerintah besarnya antara 20% dan 25%
dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, ia juga menjadi petunjuk bagi
arah pengelolaan pembangunan oleh Pemerintah untuk 12 bulan mendatang.

; RAPBN 1992-1993 mengisyaratkan bahwa dalam tahun mendatang ini sumber penerimaan
yang berasal dari migas dan bantuan luar negeri tidak akan meningkat dan bahkan
diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa Pemerintah akan
harus lebih mengandalkan pada mobilisasi dana dari dalam negeri. Selama
dasawarsa 1980, Pemerintah dapat meningkatkan penerimaan nonmigas -- yaitu dari
berbagai pajak -- dari dalam negeri sebesar 22% rata-rata per tahun. Dalam RAPBN
ini, penerimaan nonmigas diharapkan meningkat sebesar hampir 30%. Dalam
kondisi sekarang, upaya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…