Hantu Terorisme di Indonesia

Edisi: 29/30 / Tanggal : 2001-09-23 / Halaman : 34 / Rubrik : KL / Penulis : Conboy, Kenneth ,

Kenneth Conboy * )
*) Indonesia country manager dari Control Risks Group, badan konsultasi risiko bisnis dan keamanan internasional

PERISTIWA tragis di Amerika Serikat minggu lalu mengundang pertanyaan: mungkinkah aksi terorisme yang sama terjadi di Indonesia? Untuk keperluan diskusi, terorisme didefinisikan sebagai kekerasan yang terencana dan bermotivasi politik terhadap sasaran nonmiliter. Aksi ini sering diilhami oleh cita-cita keagamaan, tapi tujuannya sering pula mempunyai dasar politik. Perbuatan ini biasanya dilakukan untuk mempengaruhi suatu khalayak.

Bahkan mereka yang tidak memiliki kenangan yang cukup kuat pun akan mengakui bahwa aksi-aksi semacam itu—walaupun pada skala yang lebih kecil—pernah terjadi di Indonesia. Dengan mengesampingkan berbagai gerakan gerilya yang merongrong negara ini (dari perjuangan Darul Islam pada tahun 1950-an sampai kampanye pemisahan paramiliter di Aceh dan Irianjaya dewasa ini), Indonesia menurut sejarahnya telah menjadi tuan rumah kelompok-kelompok teroris pribumi yang tak kenal ampun. Salah satu yang paling terkenal terbentuk setelah revolusi Islam 1979 di Iran, ketika sel-sel rahasia pejuang agama di Jawa melancarkan serangkaian serangan bersenjata yang mencapai puncaknya pada pembajakan sebuah pesawat Garuda yang menuju ke Bangkok, Thailand, pada April 1981. Kejadian ini memaksa terjadinya serbuan militer Indonesia yang berakhir dengan kematian pilot, seorang anggota komando, dan kelima teroris (se-dikitnya dua di antaranya, yang tampak sehat, mati secara misterius dalam perjalanan kembali ke Jakarta).

Selama dasawarsa berikutnya, bukan secara kebetulan bahwa manakala pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang menguat, sebagian besar ekstremisme bersenjata mengalami penurunan kegiatan. Namun, setelah terjadi gejolak ekonomi dan politik di…

Keywords: -

---

Foto Terkait