Membidik Ibnu Sutowo Di Pengadilan Tinggi Singapura
Edisi: 53/21 / Tanggal : 1992-02-29 / Halaman : 23 / Rubrik : NAS / Penulis : KIL
BEKAS Direktur Utama Pertamina, Ibnu Sutowo, tiba-tiba menjadi tersangka.
Keterlibatannya dalam permainan komisi di Pertamina semasa pimpinannya digali
pengacara Kartika Thahir, Bernard Eder Q.C., dari saksi penting Pertamina,
Benny Moerdani, di sidang kasus deposito H. Thahir dan Kartika sebesar US$ 78
juta di pengadilan tinggi Singapura pekan lalu.
; Di sidang itu, Jenderal Purnawirawan Benny Moerdani, yang tanpa
disangka-sangka hadir sebagai saksi, membenarkan keterlibatan Ibnu dan Rani
Yunus (bekas kepala Divisi Telekomunikasi Pertamina) dalam penerimaan komisi
dari para kontraktor asing. Kedua orang itu, seperti juga H. Thahir,
belakangan diketahui sama-sama punya deposito di Bank Sumitomo. "Saya sudah
mengecek ke bank, simpanan itu masih utuh," ujar Benny.
; Ibnu, yang diketahui punya deposito di situ sekitar US$ 8 juta, menurut tim
Pertamina, atas desakan Pemerintah, telah mengembalikan uang itu kepada
negara. Toh Eder tak puas dengan penjelasan itu. Ia meminta ketegasan Benny
tentang tindakan yang diambil Pemerintah kepada Ibnu. Pemerintah, kata Menteri
Pertahanan dan Kemananan itu, sudah mengambil tindakan dengan melepaskan Ibnu
Sutowo dari jabatannya selaku direktur utama Pertamina dan melarang ke luar
negeri. Eder masih mendesak, kenapa tidak diambil tindakan hukum. "Mungkin
karena Indonesia memiliki sistem hukum yang berbeda dengan negara lain," ujar
Benny.
; Jawaban ketua tim Pertamina Jenderal Moerdani itu rupanya tak memuaskan
Bernard Eder. Pengacara Kartika itu ngotot agar Ibnu dipanggil sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?