Jozias Van Aartsen: "yang Melanggar Hak Asasi Harus Dibawa Ke Pengadilan"

Edisi: 27/30 / Tanggal : 2001-09-09 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis : , ,


DUA tahun lalu, Sander Thoenes meregang nyawa di sebuah desa di Timor Timur. Kala itu, 21 September 1999, wartawan 31 tahun asal Belanda ini dibunuh di tengah pergolakan pasca-jajak pendapat yang memerdekakan bekas provinsi ke-27 Republik Indonesia itu. Sebuah batalion organik militer disebut-sebut keter- libatannya.

Segera kabar itu diterima Menteri Luar Negeri Belanda, Jozias van Aartsen, yang tengah berada di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Ia lantas menyodorkannya kepada Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dan Ali Alatas, Menteri Luar Negeri RI ketika itu. "Kami ingin tahu siapa pembunuhnya, apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa yang bertanggung jawab," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Belanda.

Buntutnya, lebih dari sekadar menuai kutukan, kasus Thoenes dan sejumlah pelanggaran hak asasi lainnya di Bumi Loro Sa'e lalu membuahkan desakan keras dari dunia internasional untuk mengadili para jenderal TNI.

Tapi kini, dua tahun kemudian, pengadilan belum juga digelar. Kasus ini bahkan nyaris dilupakan publik Indonesia. Sampai kemudian kedatangan Menteri Van Aartsen ke Jakarta pekan lalu kembali mengingatkannya. Selama kunjungan dua harinya, topik ini men-jadi salah satu fokus rangkaian pertemuannya dengan Presiden Megawati, Jaksa Agung M.A. Rachman, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat.

Setelah Mega naik ke kursi presiden, inilah untuk pertama kalinya seorang menteri dari negeri Eropa datang melawat dan memberikan dukungannya. Di pengujung jadwalnya yang sangat padat, Karaniya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?