Tipu-tipu Harta Bung Karno

Edisi: 23/30 / Tanggal : 2001-08-12 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Laksmini, Gita W. , Yasa, Ecep S.


SELASA pekan ini adalah hari yang amat ditunggu ribuan warga Sulawesi Selatan. Pada hari itu, sebuah kumpulan bernama Yayasan Misi Islam Ahli Sunnah Waljama'ah (Yamisa) mengumbar janji bakal membagikan harta peninggalan Bung Karno yang mereka kuasai. Jwnlah totalnya, boleh percaya boleh tidak, Rp 800 triliun dan 7.000 ton emas batangan. Sudah sebulan dongeng semacam ini jadi bahan pembicaraan di sana, juga di banyak kota lainnya di Indonesia.

Padahah boleh jadi pada Selasa ini banyak orang akan gigit jari. Selama ini, janji Yamisa membagikan dana Rp 400 ribu untuk tiap kepala terbukti cuma gombal. Sejak 28 Oktober lalu, waktu penyerahan sudah enam kali bolak-balik diralat, dan dongeng harta karun itu tak kunjung jadi nyata.

Yamisa adalah bagian dari dongeng besar tentang perburuan harta Bung Karno, yang terus dipercaya banyak orang hingga kini. Saat ini, gejala itu tengah meluas di kalangan rakyat jelata. Yayasan yang mengobral mimpi jenis ini bermunculan. Mereka beroperasi terang-terangan, nyaris tanpa pengawasan pemerintah. Ribuan, bahkan mungkin jutaan orang di pelosok desa dan kalangan miskin di berbagai provinsi telah didaftar melalui pola rekrutmen semacam multilevel marketing. Dan, sangat boleh jadi, sebanyak itu pulalah yang telah tertipu.

Tengoklah sepak terjang Yamisa. Di Sul-Sel, lembaga yang didirikan Agustus tahun lalu ini pertama kali beroperasi di Selayar dan disebut-sebut telah menjaring 2.000 anggota. Di Makassar sudah 147 cabang dibentuk. Tiap malam, para pengurusnya, yang berseragam putih-hitam dan berdasi, gencar melakukan pendataan dan merekrut pengurus baru. Di Groboan, Jawa Tengah, sepanjang bulan lalu para pengurusnya juga gencar membagikan formulir. Nama Megawati bahkan dibawa-bawa. "Mbak Mega sudah jadi presiden. Dana ini pasti cair," begitu Harto, salah satu pengurusnya, gembar-gembor.

Banyak yang tergiur menjadi pengurus. Iming-imingnya: kelak jika dana Bung Karno cair, mereka akan beroleh gaji selangit. Besarnya sulit dipercaya. Pengurus ranting saja dijanjikan gaji Rp 17 juta. Apa mau dikata, gaji yang jumlahnya mengherankan itu banyak dipercaya orang. Mereka datang dari berbagai kalangan: pensiunan tentara, anggota militer aktif, dosen, sampai sarjana pengangguran. Bagi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?