Dari Rusia ke 'Kapal Selam' Orde Baru

Edisi: 18/30 / Tanggal : 2001-07-08 / Halaman : 88 / Rubrik : BK / Penulis : Adam, Asvi Warman

MEMOAR HARIO KECIK II
Oleh: Soehario Padmodiwirio (Hario Kecik)
Penerbit: Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001, 474 hlm.

***

HANYA ingatan yang dapat menghubungkan masa lampau, sekarang, dan masa datang. Menurut Saint Agustin: Le présent du passé, c'est la memoire (Kekinian masa lampau, itulah ingatan). Masa lalu itulah yang diingat oleh Soehario Padmodiwirio—lebih akrab dengan panggilan Hario Kecik—dan ditampilkan seolah-olah kita menatapnya pada hari ini.

Memoar berhubungan dengan memori, dengan ingatan. Memoar berisi kenangan seseorang tentang manusia, tentang peristiwa yang masih tersimpan dalam ingatannya. Ada yang melekat lama dalam ingatan seseorang, misalnya peristiwa percintaan yang mengasyikkan atau peperangan yang menakutkan. Namun, tidak semua yang teringat itu ingin dikatakan atau ditulis. Di samping itu, ada hal-hal yang memang tidak teringat lagi, yang terlupakan atau justru sengaja dilupakan. Ingatan berhubungan juga dengan kemampuan atau daya ingat seseorang. Makin tinggi usia, makin berkurang daya ingat itu. Bagi Hario Kecik, yang 12 Mei lalu merayakan ulang tahun ke-80, terbitnya buku ini merupakan peristiwa yang luar biasa, mengingat beliau masih sehat, masih bisa berpidato dengan memikat, dan masih bisa menulis. Artinya, daya ingatnya masih bagus. Memang ada bahan yang menolong seseorang untuk mengingat. Bagi Hario Kecik adalah kebiasaannya untuk menuliskan pengalamannya dalam sebuah catatan harian (notes). Misalnya pengalaman di Kalimantan Timur semasa menjadi Pangdam IX Mulawarman pada 1959-1965. Namun, perkembangan teknologi mutakhir dimanfaatkan oleh sang jenderal. Belakangan ini ia mengetik langsung di laptop pembicaraannya, misalnya, dengan seorang penjual pecel Madiun.

Buku ini berisi pengalaman ketika ia di Rusia pada 1965-1977, kembali ke Jakarta dan langsung ditahan di rumah tahanan…

Keywords: -

---

Foto Terkait