Jual Beli Sampah

Edisi: 41/22 / Tanggal : 1992-12-12 / Halaman : 107 / Rubrik : KL / Penulis : SAIDI, ZAIM


BEBERAPA waktu lalu para pemulung dan pelapak di Jakarta, lewat Koperasi
PEDULI yang baru mereka bentuk, meminta pemerintah agar melarang impor
limbah. Laskar mandiri itu, yang cuma mampu memulung dari tong-tong sampah
dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung, jelas kalah bersaing dengan
para pemulung berdasi, yang mendatangkan sampah dengan kapal-kapal besar
dari Amerika dan Eropa. Sampah eks luar negeri ini harganya lebih murah
(karena diperoleh dengan gratis dan hampir tanpa pajak), serta dianggap
lebih "bermutu". Akibatnya pendapatan pemulung gurem dari hasil menjual
sampah domestik turun 50-75%.

; Kalau saja alasan yang dikemukakan waktu itu lebih lengkap lagi, usul di
atas pasti segera memperoleh dukungan berbagai pihak. Misalnya, karena
pendapatan turun, para pemulung lalu malas atau mogok beroperasi. Tumpukan
sampah, yang di Jakarta ini saja bertambah sekitar 20.000 m3 per hari,
pasti akan terus menggunung dan menimbulkan problem lingkungan.

; Selain itu "mutu" sampah impor itu tidak sebaik seperti yang disangka.
Sampah itu lebih buruk,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…