Dari Bedil Ke Bilik Suara

Edisi: 42/35 / Tanggal : 2006-12-17 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Suditomo, Kurie, Warsidi, Adi, Imran M.A.


YULIYANTI, 33 tahun, menanti datangnya awal pekan ini dengan penuh harap. Senin 11 Desember ini, Yanti bersama sekitar 2,6 juta warga Aceh akan mengantar tanah kelahirannya memasuki era politik baru: melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung (pilkada). Melalui tangan mereka akan dipilih seorang gubernur dan 19 bupati dan wali kota—sebuah pilkada terbesar di Indonesia.

Harapan warga Desa Dayah Baroe, Kecamatan Matang, Lhokseumawe-Kuly, Aceh Utara, itu tak muluk-muluk: bupati yang baru dapat mengangkat derajat hidupnya, dan statusnya sebagai pengemis bisa ditanggalkan. ”Saya tidak kenal keempat calon bupati, tapi maunya bupati ke depan yang lebih peduli pada rakyat, apalagi yang cedera seperti saya,” kata wanita yang satu kakinya diamputasi setelah ditembak aparat keamanan saat akan menghadiri acara yang diadakan oleh Sentral Informasi untuk Referendum Aceh (SIRA) enam tahun lalu.

Banyak harapan seperti ini bermekaran di Aceh menyambut acara pemilihan. Setelah berpuluh tahun didera perang yang kemudian ditutup dengan perjanjian damai Helsinki setahun lalu, inilah ujian besar bagi rakyat Aceh untuk belajar berdemokrasi. Namun, sesungguhnya ujian lebih besar terjadi di tubuh Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selama bertahun-tahun anggota GAM mempertahankan hidup dengan bergerilya di hutan. Kini mereka tiba-tiba memilih terjun ke suatu bidang baru: politik.

Panggung baru ini ternyata tak membuat mereka ciut hati. Kandidat gubernur dan bupati/wali kota dari GAM muncul. Dua calon untuk gubernur dan 14 kandidat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?