Antikomunisme Semu

Edisi: 11/30 / Tanggal : 2001-05-20 / Halaman : 33 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wens , Suryalibrata, Rian , Silalahi, Levianer


KOMUNISME sudah bangkrut di Rusia bersama tumbangnya sejumlah patung Lenin dan Stalin. Cina yang masih mengaku komunis mulai mengadopsi kapitalisme seraya membuang jauh gagasan Mao. Tapi, di Indonesia, komunisme bangkit kembali-setidaknya menurut beberapa orang.

Orang-orang itu mendatangi beberapa toko buku di berbagai kota, merazia serta membakar buku yang, menurut mereka, mempromosikan ajaran komunisme. Karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer, yang banyak diterbitkan ulang setelah tumbangnya Orde Baru, adalah salah satu sasaran mereka. (Pram adalah pendukung Lekra, organisasi sastrawan yang bernaung di bawah Partai Komunis Indonesia, pada 1960-an.)

Namun, ironis, mereka juga membakar buku karya Franz Magnis Suseno hanya karena berjudul Pemikiran Karl Marx, dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Padahal, dalam buku itu, rohaniawan Katolik Romo Magnis justru membahas secara kritis gagasan Marx yang tertuang dalam Das Kapital.

Operasi serampangan yang mereka lakukan, ketidakpahaman tentang buku, dan terutama penindasan kebebasan berekspresi, telah menerbitkan kecaman luas. Dan sebuah organisasi tandingan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?