Dari Strata Menengah ke Kelas Menengah
Edisi: 18/31 / Tanggal : 2002-07-07 / Halaman : 94 / Rubrik : SUR / Penulis : Basri, Faisal H.
SUDAH terbentukkah kelas menengah Indonesia yang siap memelopori perubahan-perubahan membentuk civil society? Mari kita tengok ke belakang.
Seandainya yang melakukan demonstrasi di Jakarta menjelang Presiden Soeharto mengundurkan diri, Mei 1998, adalah para buruh, adakah dukungan dari kalangan profesional dan warga permukiman elite "Menteng"? Kala itu mereka, terutama para ibu, mengumpulkan logistik dan membagi-bagikannya kepada para mahasiswa yang berhari-hari memadati Gedung MPR/DPR dan jalan-jalan di Jakarta. Mungkin baru kali itu para demonstran mendapat makanan dan minuman berlimpah. Tak hanya itu, mereka pun dipasok ratusan telepon genggam. Kepedulian para pendukung itu tak lepas dari kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari mahasiswa karena berasal dari lapisan masyarakat yang sama.
Persis pada hari Soeharto menyatakan pengunduran dirinya sebagai presiden, saya kebetulan berada di Gedung MPR. Jumlah mahasiswa yang masih bertahan di sana sudah sangat sedikit. Saya bergabung dengan para buruh yang diorganisasi oleh beberapa LSM. Kelompok ini memisahkan diri dari kerumunan mahasiswa. Pada hari-hari sebelumnya pun kelompok-kelompok mahasiswa selalu menjaga diri untuk tidak bergabung dengan pengunjuk rasa non-mahasiswa, khususnya dari kalangan buruh. Saya yakin, kalau yang menjadi motor gerakan yang menuntut perubahan itu adalah buruh, saya yakin para profesional dan ibu-ibu Menteng tak akan melakukan penggalangan logistik.
Pada Sidang Umum 1999, kembali fenomena baru mencuat. Para profesional "kerah putih" tak sekadar membantu gerakan mahasiswa di belakang layar, tapi berhari-hari juga aktif menggerakkan demonstrasi terbuka menolak pertanggungjawaban Habibie. Bahkan pekerja kerah putih yang berkecimpung di Bursa Efek Jakarta sempat melakukan pemogokan, walau cuma beberapa puluh menit. Mereka sangat terusik, kalau kekuatan lama tetap bercokol, itu akan membuat keadaan ekonomi semakin terpuruk, yang pada akhirnya tentu saja mengancam kepentingan masa depan mereka.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…