Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
Edisi: 15/37 / Tanggal : 2008-06-08 / Halaman : 63 / Rubrik : SUR / Penulis : Yandhrie Arvian, ,
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. Di tengah badai harga minyak dan pangan, ekonomi negeri ini nyatanya berdenyut hingga 6,28 persen, lebih tinggi dibanding tahun lalu. Suku bunga yang rendah rupanya menjadi booster yang memicu konsumsi dan investasi.
Anehnya, pertumbuhan itu tidak disokong sektor pertanian dan pertambangan. Sudah delapan tahun sektor pertanian hanya tumbuh empat persen, sedangkan pertambangan malah minus. Agaknya, harga pangan serta komoditas tambang, minyak, dan gas dunia yang sedang di awang-awang tak mampu mendorong dua sektor itu.
Indonesia seperti terperosok ke lubang yang sama. Setahun lalu, harga melonjak di awal tahun. Kini, konsumen juga menjeÂrit karena harga barang-barang kebutuhan pokok menggila meskipun Indonesia sedang memaÂsuki…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Masih Terganjal Bahan Pokok
2007-12-02Denyut perekonomian indonesia sepanjang triwulan ketiga yang lalu terus membaik. para pemimpin teras perusahaan juga…
Tumbuh Bersama Sejumlah Risiko
2008-06-08Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama bisa jadi mengejutkan sejumlah kalangan. di tengah badai harga minyak…