Ali Wardhana Terjerat Getah Bahana

Edisi: 02/30 / Tanggal : 2001-03-18 / Halaman : 94 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Budiyarso, Edy , Setiawan, Iwan


DARI Gedung Bundar kejutan ini datang. Kejaksaan Agung-yang kantornya sering disebut Gendung Bundar-melarang Ali Wardhana pergi ke luar negeri. Bekas teknokrat Orde Baru itu-yang bersama Prof. Widjojo Nitisastro sering disebut-sebut sebagai dedengkot Mafia Berkeley yang mengarsiteki perekonomian Indonesia-oleh Kejaksaan Agung diduga terlibat korupsi di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Di perusahaan keuangan milik negara ini, Ali menjabat sebagai presiden komisaris.

Gejolak yang menimpa Bahana sendiri sebenarnya sudah meletup sejak 1998. Sebelumnya, pada periode 1993-1997, perusahaan induk dengan tujuh anak perusahaan itu sempat mengecap laba. Tapi krisis ekonomi membuat goyah seluruh pertahanan Bahana yang tampaknya tidak dikelola dengan hati-hati itu. Mulai Mei 1998, Bahana tak mampu lagi membayar bunga serta pokok utangnya. Padahal, ia mempunyai kewajiban sebesar Rp 3,7 triliun kepada kreditor lokal dan Rp 3,9 triliun kepada kreditor asing. Kreditor lokal Bahana antara lain bank-bank pemerintah yang kini di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Maka, otomatis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…