Scott Merrillees: Saya Ingin Membangun Mesin Waktu...

Edisi: 47/29 / Tanggal : 2001-01-28 / Halaman : 67 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


"Senja baru saja turun ketika kuda kami memasuki Batavia. Saya begitu tercekat atas kesunyiannya. Batavia seperti kota orang mati. Kami melewati alun-alun luas yang lengang. Ada bekas kastil di situ. Setelah kereta melalui sebuah jembatan besar, tampak balai kota. Bangunannya mengingatkan saya gaya konstruksi abad 17 ..."

PADA 1862, seorang pelancong bertutur demikian melalui buku Batavia in Nineteenth Century Photographs. Foto sudut-sudut Batavia seabad silam tampil sepi. Jalan Matraman, Kebon Sirih, Harmoni, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Pintu Besar-semua yang kini penuh sesak, hiruk-pikuk, dan merupakan sumber stres warga Jakarta karena kemacetan.

Pada masa itu, Batavia tampak lengang. Ngungun. Di jalan tanah lebar itu hanya terlihat bekas alur roda ban delman. Serasa terdengar sayup-sayup suara ketipak kaki kuda. Bangunan-bangunan besar, yang kukuh dan indah, bisa bernapas lega. Tiba-tiba kita sadar, Jakarta tadinya adalah kota yang dikonsepkan hanya untuk berpenghuni 500 ribu orang.

Foto itu hasil rekaman Walter B. Woodbury dan James Page-dua fotografer Inggris-yang menginjakkan kaki di Batavia pada 18 Mei 1857. Mereka membuka studio di rumah seorang nyonya berkebangsaan Skotlandia di Jalan Medan Merdeka (dulu areal Koningsplein). "Mama, suasana Koningsplein seperti Hyde Park," demikian tulis Woodbury dalam sepucuk surat.

Woodbury dan Page adalah sepasang pengelana. Foto-fotonya tentang Indonesia telah diterbitkan KITLV Press Belanda, dengan judul Woodbury & Page: Photographers Java. Tetapi baru kali ini masyarakat bisa menikmati kompilasi foto mereka tentang Batavia.

Semua ini berkat jasa Scot Merrillees, warga kelahiran Australia yang menyediakan waktu selama 10 tahun untuk berburu foto Woodbury dan Page. Padahal, pekerjaan sehari-harinya adalah analisis saham. Buku ini memuat 155 foto yang sebagian besar milik Merrillees. Beberapa buah foto adalah pinjaman dari Troppen Museum di Amsterdam, Museum of Ethnology di Rotterdam, dan koleksi KITLV.

Usahanya untuk mengenal bangunan di Batavia tempo doeloe menjadikan Scott bagai seorang sejarawan amatir. Setiap Sabtu, Merrillees menenggelamkan diri di lantai enam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

Pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…