Kecolongan Bom Becak

Edisi: 38/29 / Tanggal : 2000-11-26 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Soedjiartono, Bambang ,


HOTNIDA Sihite tak seharusnya menemui ajal setragis ini. Sejumlah saksi mata menyaksikan betapa kepala perempuan 27 tahun itu hancur berantakan, terpisah dari badannya. Dadanya penuh bolong ditembus paku. Perutnya terburai. Memilukan.

Tragedi terjadi Minggu, 12 November lalu. Di siang yang nahas itu Hotnida dan keempat gadis lainnya-berusia 16-21 tahun-baru saja turun dari angkutan umum. Mereka akan mengikuti perayaan ulang tahun ke-50 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Sumatra Utara sekaligus kebaktian di T.D. Pardede Hall, Medan. Turun di Jalan Mataram, mereka berjalan kaki. Tempat yang dituju tak jauh lagi. Tinggal 50 meter di depan. Mereka tak sadar tengah melangkah menuju maut.

Tiba-tiba saja, persis ketika melewati becak dayung kosong di persimpangan, sebuah bom yang sudah terpasang di situ meledak hebat, menghamburkan paku dan serpihan logam tajam.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?