Tangan-Tangan CIA: Dari Bantuan Uang Hingga Kudeta

Edisi: 38/29 / Tanggal : 2000-11-26 / Halaman : 87 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


TEHERAN, 19 Agustus 1951. Jalan-jalan dipenuhi tentara pendukung Perdana Menteri Mossadeq. Tiba-tiba saja sebuah parade panjang muncul menyelimuti jalan. Ada aksi akrobat, atlet angkat besi, pegulat, dan petinju yang melakukan pertunjukan sembari berjalan dengan lambat di jalan.

Massa pun berkerumun menyaksikan pertunjukan yang sebenarnya agak aneh bisa terjadi di tengah ketegangan kudeta Perdana Menteri Mossadeq itu. Tiba-tiba seseorang di tengah kerumunan memberi tanda, dan prosesi aneh ini meledak menjadi teriakan massa yang terorganisasi. "Hidup Shah!" teriak mereka. "Mampuslah Mossadeq!" teriak yang lain. Massa penonton pun bergabung dalam kor yel-yel mendukung Shah Reza Pahlevi dan segera membuat seluruh penjuru kota ingar-bingar. Pada saat itulah pasukan loyalis Shah menyerang pasukan Mossadeq. Hanya dalam waktu sembilan jam, pasukan Shah menaklukkan pasukan Mossadeq dan sekaligus menangkap Mossadeq di rumahnya pada malam hari.

Parede aneh di tengah hari bolong dan sergapan pasukan loyalis Shah itu adalah operasi CIA dari awal hingga akhir. Kermit Roosevelt, cucu Presiden Theodore Roosevelt, memimpin operasi ini di sebuah ruang bawah apartemen, bukan dari Gedung Kedutaan AS di Teheran. "Seperti operasi James Bond sungguhan," ujar seorang agen CIA yang terlibat dalam operasi itu. Shah Iran bersama permaisurinya pun segera kembali ke Teheran dan mengangkat Zahedi selaku perdana menteri. Kelak, Shah Iran menjadi penguasa antidemokrasi, hingga ia didepak oleh kaum Mullah.

Penggulingan Mossadeq adalah sedikit contoh dari operasi Central Intelligence Agency (CIA) yang berhasil menggusur penguasa mana saja yang mencoba mengganggu kepentingan ekonomi AS (Barat). Dosa Mossadeq adalah menasionalisasi perusahaan minyak multinasional dan memberi konsesi kepada perusahaan independen. Tentu saja, Mossadeq membahayakan kepentingan ekonomi Amerika (Barat) di Iran, yang kaya minyak.

CIA menggunakan kartu komunis dengan menuduh Mossadeq main mata dengan partai komunis Iran, Tudeh. Mossadeq, yang pupuler di mata rakyat Iran, pun terguling. Satish Kumar dalam bukunya, CIA and the Third World, A Study in Crypto-Diplomacy, membeberkan sepak terjang CIA di belahan dunia ketiga demi mengamankan kepentingan ekonomi Paman Sam.

Begitu banyak dugaan, begitu banyak sanggahan dalam berbagai peristiwa berdarah di negara-negara berkembang. Memang mudah menuding CIA sebagai agen yang terlibat, tetapi begitu banyak operasi yang dilakukannya tertutup hingga kini. Ada peristiwa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

Pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…