'memoricide' Peristiwa 1965

Edisi: 31/29 / Tanggal : 2000-10-08 / Halaman : 50 / Rubrik : KL / Penulis : Qodari, Muhammad , ,


Muhammad Qodari *)
*)Peminat psikologi politik, alumni Psikologi UI

BELUM lama ini, peneliti LIPI Hermawan Sulistyo menerbitkan disertasi doktornya di Arizona State University, AS. Buku berjudul Palu Arit di Ladang Tebu: Sejarah Pembantaian Massal yang Terlupakan (1965-1966) itu membahas peristiwa pembunuhan massal orang-orang yang menjadi-atau dianggap menjadi-aktivis atau anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan organisasi onderbouw-nya. Inilah satu-satunya buku berbahasa Indonesia yang membahas detail peristiwa pembantaian pasca-G30S yang disebut-sebut salah satu genocide terbesar abad ke-20.

Yang mengherankan, mengapa peristiwa pembunuhan yang sedemikian kejam dan masif-angka korban bervariasi: mulai dari 78 ribu sampai 2 juta, tapi jumlah yang diterima adalah 500 ribu hingga 600 ribu jiwa-seakan-akan tak berbekas dari ingatan masyarakat Indonesia. Orang berpendapat, hal ini disebabkan propaganda Orde Baru yang merekayasa monoversi peristiwa G30S.

Saya melihat, fenomena "memoricide"-penggerusan ingatan-atas pembantaian ini berhubungan erat dengan penolakan masyarakat terhadap usul Presiden Abdurrahman Wahid untuk mencabut Tap MPRS Nomor XXV/1966. Sikap masyarakat yang paralel dengan propaganda peristiwa 1965 versi Orde Baru ini sebuah "anomali" reformasi. Sebuah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…