Abdullah Gymnastiar: "saya Membenci Kebijakan Pemerintah Bush"

Edisi: 35/32 / Tanggal : 2003-11-02 / Halaman : 46 / Rubrik : WAW / Penulis : Wiyana, Dwi , ,


ADA persamaan antara Presiden Amerika Serikat George Walker Bush dan pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar. Pekan lalu keduanya sama-sama melancong ke luar negeri. Sementara Presiden Bush datang ke Indonesia, Aa Gym—begitu sapaan Gymnastiar—malah meninggalkan Tanah Air menuju Arab Saudi. Yang satu mengundang Gym berdialog bersama pimpinan umat beragama lainnya, yang lain "membuang muka" dengan menolak menghadiri undangan itu.

Kunjungan Presiden AS di Bali selama empat jam, Rabu pekan lalu, memang tak lantas menjadi hambar tanpa kehadiran Aa Gym. Tapi banyak orang menilai penolakan kiai kondang itu "mencederai" kunjungan Bush. Apalagi undangan pertemuan itu bukan baru kemarin sore disampaikan kepada Aa Gym. Setidaknya, telah tiga bulan sebelumnya staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengontak Aa untuk menyampaikan undangan sang Presiden.

Gymnastiar, 41 tahun, beralasan sudah punya janji dengan jemaahnya untuk pergi umrah ke Tanah Suci. Tapi Gym mengakui bahwa ia menyampaikan protes terhadap serangkaian kebijakan Presiden Amerika terhadap negara berpenduduk muslim seperti Afganistan, Irak, dan Palestina. "Saya prihatin terhadap kebijakan-kebijakan Presiden Amerika itu," katanya.

Gym memang bukan kiai radikal yang biasa mengepalkan tinju jika tak setuju terhadap sesuatu. Ia memang pernah menggelar demo besar di depan Kedutaan AS beberapa waktu lalu. Tapi semua dilakukan dengan lembut hati. Sambil membopong putra kecilnya, ia menyampaikan surat protes kepada staf Kedutaan AS.

Lahir di Bandung, Jawa Barat, 29 Januari 1962, Gym semula bernama Yan Gymnastiar. Yan diambil dari kata Januari dan Gymnastiar dari kata gymnastic (senam), olahraga yang sangat disukai Engkus Kuswara, ayah Aa Gym. Nama depan Abdullah tambahan dari imam Masjidil Haram, Mekah, tatkala Yan menunaikan ibadah haji pertamanya pada 1987. "Saya senang karena nama saya lebih Islami," katanya seperti dikutip dalam buku Qalbugrafi, Aa Gym Apa Adanya

Pekan lalu, dalam tiga kali kesempatan, wartawan TEMPO Dwi Wiyana mewawancarai kiai yang juga pimpinan kelompok bisnis MQ Corporation ini.

Mula-mula wawancara dilakukan di rumahnya yang asri di bilangan Geger Kalong, Bandung, lalu dalam perjalanan menuju Bandar Udara Hussein Sastranegara. Terakhir, Aa Gym menerima TEMPO di mobil jip warna hitam metalik yang membawanya pulang seusai berceramah di Kampus Universitas Achmad Yani, Cimahi.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…