Dunia setelah "Peristiwa 911"

Edisi: 44/30 / Tanggal : 2002-01-06 / Halaman : 176 / Rubrik : KL / Penulis : Sukma, Rizal , ,


Aksi biadab teroris di New York dan Washington, DC itu memang bukan peristiwa biasa. Untuk pertama kalinya, dunia disuguhi sebuah realitas yang sulit dicerna oleh akal sehat. Peristiwa tersebut, yang kini kerap disebut dengan "Peristiwa 911", menjadi penggugah yang menyadarkan umat manusia bahwa ancaman serius terhadap ke-manusiaan dapat datang dari arah, dan mengambil bentuk, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagi Amerika Serikat sendiri, peristiwa tersebut menohok telak supremasinya sebagai adidaya, yang menuntut respons dalam bentuk "perang terhadap terorisme".

Dampak langsung dari "Peristiwa 911", dan deklarasi perang terhadap terorisme yang diprakarsai AS, segera terasa. Pertama, serangan teroris di AS itu semakin memperkuat tesis mengenai "dunia tanpa batas", namun sekaligus mempertegas arti penting negara. Hal itu, misalnya, dapat dilihat dari reaksi di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara muslim. Ketika reaksi itu berdampak bagi politik nasional banyak negara, seperti di Pakistan dan Indonesia, sekat antar-negara dalam bentuk batas teritorial seakan menjadi tidak relevan. Namun, pada saat yang sama, warga negara terpaksa mengakui bahwa mereka menjadi semakin tergantung pada negara sebagai instrumen yang diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal dari ancaman terorisme. Dengan kata lain, "the state as a security provider is back."

Kedua, AS tampaknya ingin melahirkan semacam struktur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…