Kisah Para Pemburu Peta Kuno

Edisi: 26/29 / Tanggal : 2000-09-03 / Halaman : 78 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


PRINSIP supply-demand juga berlaku dalam bursa peta kuno. Biasanya, di sebuah negara yang memiliki kolektor peta kuno dalam jumlah tinggi, pasaran peta kuno negara itu pun tinggi. Harga peta tua Amerika dan Australia menjadi mahal karena negara-negara tersebut memiliki banyak kolektor. Tapi India, yang memiliki peta kolonial yang indah, menjualnya murah karena negara itu hanya memiliki beberapa kolektor. Sepuluh tahun silam, harga peta kuno Jepang masih rendah, tapi kini harganya selangit karena kolektornya mulai ramai.

Tinggi-rendahnya nilai dolar karya Blaeu, Gastaldi, dan rekan-rekannya itu juga ditentukan oleh segi orisinalitas cetakan. Teknik cetak tembaga memungkinkan sebuah peta bisa diperbanyak sampai ratusan kopi. Harga cetakan-cetakan pertama tentu saja akan membuat sang kolektor harus merogoh koceknya lebih dalam daripada untuk kopi peta kesekian. Setelah tiga kali cetak, biasanya batu itu aus dan, karena itu, hasil cetakannya tak sebagus yang awal. Prestise seorang kolektor biasanya ditentukan dengan mendapatkan cetakan-cetakan paling orisinal.

Tapi mencari kolektor peta kuno Indonesia sama sulitnya dengan menemukan cetakan-cetakan awal peta kuno itu sendiri. Ironisnya, peta kuno Indonesia hampir langka di negeri sendiri.

Pada 1992, Arsip Nasional mengadakan "Pameran Seabad Kearsipan Nasional Republik Indonesia". Dalam pameran itu, peta Nusantara karya Peter Schenk keluaran tahun 1616 dipamerkan, tapi kondisinya tak terawat dan bolong-bolong. Toh, ada saja "orang gila" yang dengan serius memburu peta-peta asli old crack itu sampai ke ujung dunia mana pun. Penciuman mereka pun tajam. Dengan memiliki jaringan pertemanan di mancanegara untuk mengendus-endus hal-ihwal peta kuno, para kolektor, yang terdiri atas art dealer, pialang, pelaku bisnis reproduksi peta, dan bahkan kolektor murni, akan mencari cara untuk menemukan "harta kartun" yang bernama peta kuno itu.

Siapa saja kolektor itu? Bagaimana mereka mendapatkannya? Murahkah? Dari pembicaraan dengan mereka, yang bisa disimpulkan adalah, meski kolektor peta kuno di Indonesia masih dapat dihitung dengan jari, harga peta kunonya relatif tinggi. Itu karena Indonesia--wilayah India Orientalis itu--sejak dulu selalu masuk dalam peta dunia. Karena itu, di mata kolektor peta kuno mana pun, wilayah ini tak asing. Berikut ini wawancara TEMPO dengan pemburu peta kuno dari Jakarta, Bandung, sampai Amsterdam.

***

Edwin Raharjo: Antara Kaki Lima New York dan Malang

Hobinya keluyuran di pasar loak. Berbagai kaki lima di Inggris, Prancis, Jerman, Swedia, Hongaria, dan Amerika Serikat pernah diacak-acaknya. Ia tak suka memburu peta di galeri yang resmi--karena harganya mahal. Kepuasannya mengobrak-abrik pasar loak adalah jika ia menemukan peta dengan harga miring di rombengan yang dianggap tak berharga. Contohnya, ia pernah beruntung menemukan litografi karya Raden Saleh di sebuah pasar loak di Singapura. "Loakan di pasar loak di Italia dan Jerman murah-murah betul harganya," tutur Edwin Raharjo, yang lebih dikenal sebagai pemilik Edwin Gallery. Ia pernah membeli peta kuno Indonesia seharga US$ 300 yang kemudian dilegonya US$ 2.000.

Pameran bertajuk "Orientalisme dalam Gambar Kolonial" yang diselenggarakan di Galeri Nasional, akhir Juni lalu, yang menampilkan ratusan litografi peta Kota Batavia dan puluhan peta kuno koleksinya, adalah bukti keuletan Edwin. Misalnya, Edwin memiliki sebuah litografi sepanjang sekitar dua meter yang menampilkan iring-iringan Sultan Mataram beserta punggawanya dalam upacara Grebeg Mauludan dan juga denah peta tentang pembunuhan massal orang Cina di Batavia pada 1740. Ada sebuah peta Jawa karya kartografer Prancis Bellin tahun 1775 yang berbingkai yang dijual seharga US$ 1.970. Kreativitas memanfaatkan peta kuno pun menonjol. Dalam pameran itu, Edwin juga menjual merchandise pets kuno. Iamemanfaatkan gambar-gambar peta kuno menjadi ilustrasi kartu pos, kalender, kartu ucapan, dan T-shirt.

Pengalaman Edwin berburu peta kuno ternyata penuh kejutan. Ia memiliki…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

Pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…