Pembantaian Pki Versi Hermawan Dan Gardono

Edisi: 26/29 / Tanggal : 2000-09-03 / Halaman : 87 / Rubrik : BK / Penulis : , ,

PALU ARIT DI LADANG TEBU:
Sejarah Pembantaian Massal yang Terlupakan (1965-66)
Penulis : Hermawan Sulistyo

BILA dibandingkan dengan kehadiran Belanda di Indonesia selama tiga setengah abad, tampaknya 55 tahun pemerintahan bangsa sendiri lebih banyak berlumuran darah. Berbagai kekerasan justru lebih menonjol setelah Indonesia merdeka. Kekerasan yang paling banyak memakan korban adalah pembantaian tahun 1965-1966 yang sengaja "dilupakan" dalam sejarah Indonesia.

Beruntunglah orang Indonesia yang sempat belajar di luar negeri sehingga dapat mempelajari peristiwa tahun 1965 itu secara leluasa. Dua disertasi yang ditulis peneliti Indonesia yang bertema tragedi tahun 1965 itu adalah The Destruction of the Indonesian Communist Party (a Comparative Analysis of East Java and Bali oleh Iwan Gardono Sudjatmiko (Harvard University, 1992) dan The Forgotten Years: the Indonesia's Missing History of Mass Slaughter (Jombang-Kediri, 1965-1966) oleh Hermawan Sulistyo (Arizona State University, 1997).

Jumlah korban pembantaian 1965-1966 itu tidak mudah diketahui secara persis. Tiga puluh sembilan artikel yang dikumpulkan Robert Cribb (1990) menyatakan banyaknya korban berkisar 78 ribu sampai 2 juta jiwa. Bila semuanya dijumlahkan dan dibagi 39, akan didapat angka rata-rata 430.590 orang. Yang jelas, peristiwa itu telah melenyapkan PKI, yang merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia.

Secara sosiologis, Iwan Gardono membagi dua analisis kehancuran PKI: analisis yang menekankan perubahan sosial makro dan analisis…

Keywords: -

---

Foto Terkait