Peluang Demokrasi Indonesia?
Edisi: 41/28 / Tanggal : 1999-12-19 / Halaman : 63 / Rubrik : KL / Penulis : Harsono, Andreas , ,
KETIKA Jenderal Pervaiz Musharraf melakukan kudeta di Pakistan, Oktober lalu, banyak orang kemudian berpikir berapa lama lagi demokrasi di Indonesia bisa bertahan. Ini memang pertanyaan besar. Dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, tak dapat dipastikan apakah kita masih bisa berbicara seperti sekarang ini. Jangan-jangan periode penuh sukacita sekarang ini hanya periode bulan madu. Begitu krisis semakin berlarut-larut, entah di Aceh entah di Jakarta, entah di kalangan sipil entah di barak militer, demokrasi ini dengan cepat mengendur.
Lantas, bagaimana ramalan para ahli politik dan ahli ekonomi? Empat puluh tahun lalu mereka mungkin mengatakan, "Indonesia tidak bakal selamat." Alasan utamanya adalah faktor ekonomi. Kemakmuran suatu negara berbanding lurus dengan demokrasinya. Makin kaya suatu negara, makin demokratis negara tersebut. Demikian pula sebaliknya. Makin miskin suatu negara, makin besar peluangnya untuk menjadi otoriter.
Pada 1959, misalnya, Seymour Martin Lipset dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…