Ketika Impor Gula Tersumbat

Edisi: 41/32 / Tanggal : 2003-12-14 / Halaman : 118 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Uning, Dara Meutia,


GULA tampaknya bukan lagi urusan yang manis bagi Widjanarko Puspoyo. Kini, Direktur Utama Perum Bulog itu justru sedang pusing memikirkan timbunan gula yang mengonggok di gudang-gudangnya. Total jumlah kristal putih itu mencapai 60 ribu ton, bertumpuk tak terjual lantaran harganya jatuh.

Tidak seperti beberapa bulan lalu, kini harga gula di pasar dengan anteng bertengger pada harga Rp 3.400 hingga Rp 3.500 sekilo. Padahal Bulog dulu membelinya Rp 3.700 per kilogram. Belum dihitung pengeluaran tambahan untuk biaya penyimpanan dan bunga bank.

Dengan kondisi itu, Bulog mengalami kesulitan bila harus menjual cadangan gulanya. Apalagi Widjan, sapaan akrab Widjanarko, bersikukuh tak mau menjual di bawah harga perolehannya. "Saya enggak mau jual rugi. Paling tidak saya mau jual sama dengan harga bukunya," ujarnya dalam nada berang.

Yang juga mengganjal langkah Bulog adalah pasokan gula yang sekarang sudah mencukupi kebutuhan. Karena itu harga tak lagi bergejolak. Bila Bulog terancam rugi, boleh jadi karena dulu lembaga ini telah membeli gula dengan harga kelewat tinggi.

Widjanarko menuding banjir gula selundupan sebagai faktor penentu yang menyebabkan "rontoknya" harga di pasar. "Saya bingung, kenapa gula ilegal dibiarkan masuk sehingga mematikan harga," keluh Widjanarko.

Data Bea dan Cukai memang menunjukkan, selama tahun ini saja aparatnya telah berhasil menyita…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…