Titik Balik Tukul Arwana

Edisi: 50/35 / Tanggal : 2007-02-11 / Halaman : 78 / Rubrik : SOS / Penulis : Wijanarko, Tulus, Rofiudin,


TUKUL Arwana pernah tak kuasa menahan geli mendengar komentar ayahnya atas kesuksesan yang ia reguk saat ini. Abdul Hamid, sang bapak, pura-pura takjub karena hanya dengan berjualan pring (batang bambu) Tukul bisa hidup enak. ”Lho, kok jualan pring? Saya, kan, ngelawak, Pak,” sergah Tukul waktu itu. Sang ayah menjawab tangkas, juga kocak. ”Iya, jualan pring, pringas-pringis (cengengesan), maksudnya.” Tukul spontan ngakak.

Kini dia bisa menceritakan percakapan itu penuh nada riang. Dengan modal cengengesan dan kejenakaannya, Tukul berhasil menggapai kemakmuran hidup setelah 17 tahun jatuh-bangun di dunia hiburan. ”Ya, sekarang sudah lumayan Mas. Sudah lega,” demikian pria asal Semarang itu menggambarkan keadaan dirinya.

Status ”lumayan” yang ia maksud adalah tiga unit rumah miliknya—dibangun dalam satu area—di kawasan Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sini, harga semeter tanah bisa mencapai Rp 5 juta. Bisa dibayangkan nilai ketiga rumahnya—yang satu di antaranya ia karyakan untuk indekos. ”Kalau yang ini saya beli cukup mahal,” kata dia menunjuk rumah tempat Tempo bertamu, dua pekan lalu. Dia minta angka yang ia sebutkan tidak ditulis. ”Biar tidak memprovokasi orang,” kata Tukul—entah apa yang ia maksud.

Lalu ada sebuah Harley Davidson (”Baru saya beli dua bulan lalu,” katanya), Toyota Kijang Innova, dan sedan Galant tua. Dan tentu saja tabungan atau deposito yang mustahil kita ketahui angka nominalnya. Di rekening…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…