Sang Peroboh Menara Gading

Edisi: 36/36 / Tanggal : 2007-11-04 / Halaman : 132 / Rubrik : SOS / Penulis : Agustina, Widiarsi , Fitriawan, Rana Akbari, Hardi, Erick Priberkah


LELAKI berambut perak itu masih gesit dan energetik. Kolega atau orang seusianya mungkin sudah leha-leha menikmati masa pensiun, menekuni hobi, atau menimang cucu. Iskandar Alisjahbana justru sebaliknya. Kakek enam cucu yang sudah berusia lebih dari tiga perempat abad ini masih sibuk dengan setumpuk pekerjaan. Dua kali dalam sepekan ia masih mondar-mandir Bandung-Jakarta. Selebihnya ia masih rutin mengunjungi kebun sawit di Bengkulu, Sumatera, atau berbagai lokasi penelitian yang sedang digarapnya.

Ketekunan dan kerja keras Iskandar mendapat pengakuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Agustus lalu, ia menerima Penghargaan Sarwono—diambil dari nama Bapak Ilmu Pengetahuan Indonesia dan pendiri LIPI—karena dinilai berjasa mengembangkan teknologi telekomunikasi satelit Indonesia. ”Beliau adalah pionir sistem komunikasi satelit,” ujar Umar Anggara Jenie, Kepala LIPI.

Penghargaan yang boleh dibilang terlambat 30 tahun. Proyek berdasar ide Iskandar ini sudah dicetuskan pada 1968, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar teknik elektro di Institut Teknologi Bandung. Presiden Soeharto, pada 1976, meresmikan proyek itu dengan meluncurkan satelit Palapa.

Saat ini ia juga masih berkutat merancang pembangkit listrik di tengah laut. Proyek itu diharapkan bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi krisis pasokan setrum di negeri ini. ”Konsepnya memanfaatkan arus air laut yang mengalir lewat selat-selat di Indonesia,” kata Iskandar berapi-api.

Bila berbicara mengenai teknologi untuk rakyat, Iskandar memang selalu bersemangat. Bagi pria kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1931, ini, seorang ilmuwan pantang berdiam di menara gading dan menutup mata dari persoalan sekelilingnya. Mereka harus aktif mengembangkan ilmunya untuk membantu mengatasi masalah rakyat.

l l l

Iskandar mengawali pendidikannya di Jurusan Teknik Elektro ITB dan lulus pada 1954. Anak nomor dua dari sembilan anak budayawan Sutan Takdir Alisjahbana ini beruntung bisa meneruskan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…