Sekolah Untuk Para Novelis

Edisi: 49/35 / Tanggal : 2007-02-04 / Halaman : 78 / Rubrik : PDK / Penulis : Agustina, Widiarsi, Akbar, Faidil,


NAMANYA Margaret. Ringkas. Tapi jalan si gadis menuju ketenaran tampaknya tak akan sesingkat namanya.

Bayangkan saja, pada usia 13 tahun, saat teman-temannya sibuk ngerumpi di mal, ia sudah menyelesaikan sebuah novel teenlit. Ceritanya tidak jauh-jauh dari dunianya yang masih remaja, tentang kisah cinta monyet Amore dan Dion, dua siswa SMP Yardley, sebuah sekolah yang tak bakal kita temukan dalam daftar sekolah di Departemen Pendidikan Nasional. Amore, judul novel itu, terbit tahun 2005, setahun setelah naskahnya selesai ia tulis.

Margaret kecil memang akrab dengan dunia tulis-menulis. Pelajaran mengarang menjadi favoritnya. Ia pun mulai sering membuat cerita pendek yang biasanya diberikan ke teman-temannya. ”Salah satu guru memuji tulisannya,” kata Lili Yap, 46 tahun, sang ibu.

Tak hanya cerita pendek, gadis yang mulai beranjak remaja itu juga mulai menulis novel. Jalan ceritanya masih berkisar tentang anak-anak seusianya.

Bakat Margaret kian kinclong setelah diasah di sebuah sekolah penulisan, Jakarta School. Gadis ini sendiri yang minta disekolahkan di sana. Empat bulan digembleng, siswi SMA Pelita Harapan Cikarang, Bekasi, ini tak hanya menerbitkan Amore, tapi juga merampungkan Guruku Keren Sekali, novel keduanya. Kedua novel dicetak nyaris berbarengan. ”Sekarang sudah ada lagi naskah novel ketiga,” katanya. Margaret yang masih suka berebut mainan dengan dua adiknya ini telah menjelma jadi penulis novel yang produktif.

Penulis produktif bentukan Jakarta School…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…