Berkesenian dengan Murid (dan Guru)

Edisi: 24/28 / Tanggal : 1999-08-22 / Halaman : 48 / Rubrik : PDK / Penulis : Bektiati, Bina , Hermawan, Hardy R. ,


TUJUH orang lelaki meloncat-loncat di bawah tenda. Mereka mengayun-ayunkan pedang dan tombak sembari sesekali berteriak. Sesekali pula seruan siswa SMU yang mengelilinginya menimpali.

Tawuran? Alhamdulilah, bukan. Masih banyak murid SMU lain yang jauh dari tawuran dan narkotik. Mereka adalah siswa SMUN 50 yang belajar apresiasi seni dari seniman tari perang hoho, nama seni tari tradisional dari Pulau Nias, Sumatra Utara.

Rabu pekan silam, di halaman sekolah yang terletak di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, itu terpasang tenda berukuran 10 meter persegi. Sekitar 500 anak berseragam putih abu-abu berkerumun menyaksikan tari hoho dari Nias tersebut.

Pertunjukan kelompok seni tradisi lisan Baluseda yang menampilkan tari hoho ini, sebenarnya, adalah salah satu acara dalam program Apresiasi Seni Pertunjukan untuk Siswa SMU se-Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Program yang mendapatkan kucuran dana dari Ford Foundation itu bertujuan untuk mengembangkan apresiasi anak-anak sekolah, kali ini adalah giliran siswa SMU.

Pada bulan Agustus ini, beberapa kelompok kesenian seperti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…