Utang Indonesia antara Dua Skema

Edisi: 19/28 / Tanggal : 1999-07-18 / Halaman : 78 / Rubrik : KL / Penulis : Prasetiantono, A. Tony , ,


Hiruk-pikuk mengenai isu utang tak begitu berbeda dengan ribut-ribut serupa yang pernah meledak di Amerika Latin pada 1982-1983. Mereka tidak bisa membayar utang karena suku bunga internasional tiba-tiba naik, sebagai dampak pengetatan likuiditas yang dilakukan ketua bank sentral AS-waktu itu Paul Volcker-untuk memerangi inflasi. Akibatnya, tambahan beban bunga yang harus dibayar (unanticipated interest payments) melonjak sampai US$ 41 miliar. Pada Juli 1985, Presiden Peru Alan Garcia merajuk tak mau membayar utang. Secara sepihak, Peru hanya mau membayar maksimal setara dengan 10 persen dari nilai ekspor negara itu dalam setahun.

Deadlock ini harus diakhiri. Menteri Keuangan Amerika James Baker merintis inisiatif baru di Seoul, Oktober 1985. Intinya, kinerja ekonomi negara-negara debitur perlu didorong. Caranya, mereka perlu mendapat tambahan utang sehingga perekonomiannya tumbuh, neraca pembayarannya membaik, dan selanjutnya dapat melunasi utang.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…