Becak, Dua Orde

Edisi: 43/28 / Tanggal : 2000-01-02 / Halaman : 48 / Rubrik : KL / Penulis : Ajidarma, Seno Gumira , ,


Seno Gumira Ajidarma
*)Budayawan

KETIKA Gus Dur menyatakan tukang becak itu seperti kuda, sebetulnya ia mengulangi sebuah pernyataan 35 tahun sebelumnya.

"Lantas? Memangnya lu mengira lu ini apa? Tukang becak itu kuda, tidak lebih dari kuda, tahu?"
Apa boleh buat, pernyataan ini memang terdapat dalam kisah Si Sapar (1964) yang ditulis Utuy Tatang Sontani, pengarang yang tak jelas nasibnya semasa pembantaian orang-orang komunis 1965-1966. Buku yang diterbitkan Yayasan Kebudayaan Sadar itu mempunyai subjudul: Sebuah novelette tentang kehidupan penarik-penarik betjak di djakarta (sic!)-dengan segenap referensi kita tentang dialektika materialisme yang dipahami para pengarang Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), kalimat itu merujuk pada suatu kesadaran kelas. Tentu, seperti biasanya dengan aliran realisme-sosialis, tokoh majikan pemilik becak itu secara karikatural adalah seorang haji.

Namun, bukan ide tentang pertentangan kelas yang tipikal itu yang menarik di sini, melainkan bahwa dalam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…