Komunike Paso Versus Status Quo

Edisi: 12/28 / Tanggal : 1999-05-30 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Muryadi, Wahyu , Nugroho, Kelik M. , Hermawan, Hardy R.


SUSAH betul menyandingkan tiga tokoh kaliber nasional ini. Padahal, waktunya kian sempit. Masa sibuk kampanye tinggal dua hari lagi. Tapi, di saat-saat kritis itu, dari kawasan Paso, masih tak jauh dari Ciganjur di Jakarta Selatan, muncul sebuah kesepakatan politik teramat penting. Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Abdurrahman Wahid, yang sama-sama dijagokan untuk kursi presiden, akhirnya meneken komunike bersama. "Kami akan berkampanye dalam bentuk front bersama menghadapi pihak yang masih menginginkan status quo," ujar Gus Dur dalam konferensi pers, Selasa dini hari pekan lalu.

Pertemuan genting itu sekaligus menjawab spekulasi makin jauhnya jarak ego ketiga figur paling berpengaruh di republik ini. Puluhan wartawan sempat cemas dengan berubah-ubahnya rencana pertemuan. Semula ditetapkan di Ciganjur, lalu dioper ke Hotel Gren Melia, Kuningan, sekaligus meramaikan pameran lukisan dan lelang foto Megawati. Rupanya batal, lalu digeser ke rumah Mega di Kebagusan. Belakangan pindah lagi, sampai akhirnya ada kepastian di rumah Alwi Shihab, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Jalan Paso. Itu pun, sebagaimana dilaporkan Rubi Kurniawan dari TEMPO, akhirnya berlangsung dini hari, saat banyak orang mulai terkantuk-kantuk.

Zig-zag, maju-mundur. Agaknya rel semacam itulah yang harus dilalui ketiga kandidat presiden ini. Ada saja halangannya. Syukurlah, bisa juga terlaksana meski dalam bentuk yang mirip pengajian-Kiai Abdurrahman Wahid dan Ustad Amien Rais duduk di atas sofa empuk, bak tengah memberi wejangan dikelilingi ratusan "umat"-nya. Megawati? Sengaja tidak dihadirkan karena harus beristirahat menjelang berangkat ke Lampung, keesokan paginya. "Tapi, saya baru saja bertemu Mbak Mega, dan ia sudah teken," kata Gus Dur. Amien mengangguk. Ia bahkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?