Ali Alatas: Masih Ada Kerikil Di Sepatu
Edisi: 10/28 / Tanggal : 1999-05-17 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Harymurti, Bambang
INI adalah sebuah momen penting dalam sejarah, kata Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, Rabu pekan lalu, di New York, sesaat setelah Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Jaime Gama, mitranya dari Portugal, menandatangani tiga dokumen kesepakatan dua negara. Dengan itu, pertikaian diplomasi RI-Portugal sejak 1983--sejak Alatas menjadi Kepala Perwakilan Tetap RI di PBB--boleh dibilang mencapai babak baru. Presiden Habibie, yang menggantikan Soeharto, menyetujui diadakannya jajak pendapat untuk mengetahui apakah warga Timor Timur ingin berintegrasi atau memilih memisahkan diri dengan Indonesia.
Jalan damai ini begitu mulus? Belum. Ada beberapa soal kecil. Di antaranya, menurut sumber TEMPO, adalah soal boleh tidaknya pejabat Tim-Tim mengadakan kampanye sebelum pemungutan suara dilakukan. "Akhirnya, dicapai kompromi, pejabat Tim-Tim boleh berkampanye tapi atas nama pribadi dan tak boleh memanfaatkan kedudukan serta sumber daya kantornya," kata sumber tersebut.
Portugal juga mau berkompromi. Semula mereka keras menginginkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?